Sabtu, 12 November 2016

TEKHNOLOGI dari, oleh, dan untuk MASYARAKAT

Bukan hal yang tabuh lagi jika kita membicarakan tekhnologi dan perkembangannya dewasa ini. Apalagi bila kita menghubungkannya dengan ketergantungan oleh masyarakat. Sudah sangat banyak artikel, buku, ataupun sekedar coretan-coretan digital yang membahas tentang masalah ini. Tidak di pungkiri lagi bahwa masalah ini telah menjadi masalah global. Semua media cetak, Tv, Radio, dll membicarakan dan mencoba mencari jalan keluar mengenai ketergantungan masyarakat terhadap tekhnologi. Namun timbul pertanyaan kemudian "Apakah masyarakat yang tergantung dan di ubah oleh tekhnologi?" atau sebaliknya "Apakah tekhnologi yang ketergantungan dan di ubah oleh masyarakat?" inilah yang akan coba saya bahas pada tulisan ini.

 

Sebelum kita mampu menjawab pertanyaan tadi, kita coba menganalisa. Tekhnologi ada tergantung pada kebutuhan masyarakat, Masyarakat dengan adanya tekhnologi menjadi ketergantungan. Inilah yang di manfaatkan oleh perusahaan-perusahaan yang menciptakan tekhnologi. Dengan teknologi saat ini yang semakin canggih perusahaan semakin kompetitif dalam menciptakan suatu produk atau layanan kepada masyarakat. Perusahaan menggunakan teknologi dengan efisien namun berkualitas serta membuat produk atau jasa yang semakin dapat menarik minat konsumen untuk membeli dan menggunakan produk atau jasa tersebut.

 

Perusahaan teknologi atau elektronik menjadi salah satu perusahaan yang menawarkan berbagai macam produk yang diminati konsumen. Dengan teknologi yang berkembang sangat pesat, setiap perusahaan semakin bersaing untuk mendapatkan konsumen. Perusahaan-perusahaan tersebut menciptakan produk sejenis, namun memberikan nuansa teknologi yang diandalkan dalam setiap produk yang diciptakan.

 

Dikarenakan tuntutan zaman maka masyarakat saat ini ingin agar segala sesuatunyaharus dilakukan dengan cepat atau instan. Perubahan perilaku seperti inilah yang merupakan salah satu dampak dari teknologiitu sendiri. Sebenarnya perilaku yang ditimbulkan oleh dampak dari teknnologi sendiri harusdibarengi dengan pengetahuan masyarakat tentang teknologi itu sendiri di samping itu jugaharus mempersiapkan mental mereka agar jika terjadi sesuatu dengan teknologi tersebutmaka mereka sudah tahu bagaimana cara mengatasinya dan mengerti bagaimana solusi mengatasi hal tersebut. 

 

Dalam urusan ini tentunya masyarakat harus dilibatkan secara proaktif agar hal-halyang telah disebutkan di atas bisa diantisipasi dengan baik dan mudah. Hal ini tentunya menjadi tanggung jawab bersama baik itu produsen sebagai pembikin teknologi, maupun pihak-pihak lain seperti distributor sebagai penyalur dari teknologi itu sendiri. 

 

Adanya sinergi yang tercipta antara produsen dan distributor serta partispasi aktif  oleh masyarakat sendiri merupakan harapan dari produsen sebagai pembikin teknologi sehingga tujuan dari teknologi untuk mempermudah manusia dalam melaksanakan segala aktifitasnya bukan hanya menjadi angan saja akan tetapi juga merupakan sebuah langkah yang konkrit sehingga satu sama lain saling diuntungkan (mutualisme) dengan adanya sinergi yang konkrit dan riil. 

 

Masyarakat Indonesia sebagai salah satu konsumen terbesar di dunia tentu menjadi pasar yang sempurna untuk para produsen menjual produknya ke Negara ini. Penggunaan gadget serta barang-barang elektronik lainnya menjadi pasar yang menggiurkan bagi produsen. Bisa dikatakan masyarakat saat ini sangat ketergantungan dengan teknologi. 

 

Hampir setiap orang saat ini setidaknya memiliki satu ponsel. Masyarakat semakin kecanduan teknologi karena mereka selalu tertarik dengan teknologi yang semakin berkembang setiap waktu. Membantu masyarakat untuk lebih mudah menjelah dunia maya serta menambah koneksi pertemanan dengan menggunakan situs jejaring sosial. Setiap saat masyarakat selalu memegang dan mengutak-atik gadget mereka baik ketika bangun tidur hingga saat sebelum tidur.

 

Jadi kesimpulannya Masyarakat dan Tekhnologi saling ketergantungan satusama lain. Penciptaan teknologi ini tentu saja didasari oleh kebutuhan manusia atau dalam hal ini lebih tepat saya sebut  masyarakat. Arnold Pacey (The Culture of Technology ) menganggap teknologi adalah bebas nilai (value-free) atau sarat nilai  (value- load) dan menunjukkan bahwa perkembangan dan penggunaan teknologi sendiri dikondisikan oleh banyak factor  yakni factor politik dan budaya serta faktor ekonomi dan ilmiah yang terjadi dalam masyarakat. 

 

Pertanyaannya kemudian "Apakah tekhnologi itu netral?"

 

Saya sangat yakin bahwa semua pencipta tekhnologi memiliki tujuan mulia dan berharap ciptaannya dapat berguna dan membantu masyarakat. Namun kembali ke individu masing-masing bagaimana kita mampu mempertanggung jawabkan dan menggunakan tekhnologi yang ada untuk mencapai tujuan ciptaannya yang sebenarnya. Bukan malah di salah gunakan untuk merugikan dan merusak diri, masyarakat lain, hingga generasi berikut yang berhak memiliki masadepan cerah dengan bantuan tekhnologi yang benar. Jadi tugas kita adalah bagaimana mengembalikan hakikat tekhnologi yang sebenarnya "TEKHNOLOGI dari, oleh, dan untuk MMASYARAKAT".

 

5 komentar:

  1. ketergantungan teknologi memang menjadi masalah besar bagi masyarakat saat ini, tapi masih ada lho yang hingga saat ini jangankan ketergantungan, liat bentuknya teknologi saja belum, contohnya suku2 pedalaman di Indonesia sperti suku Badui yang mengharamkan barang luar masuk meskipun itu hanya berupa sandal, jadi teknologi belum tentu dari, oleh, dan untuk masyarakat

    BalasHapus
    Balasan
    1. sebelumnya terimakasih telah berkomentar.

      kita memang tidak bisa menafikkan adanya suku-suku primitif yang belum tersentuh tekhnologi modern. Tapi menurut saya tekhnologi tidak harus gadget, tidak harus televisi LED, tidak harus jam tangan canggih ala powerranger, tapi ketika mereka mampu bertahan hidup dengan menemukan cara meracik tanaman obat terbaru misalnya yang mampu mereka manfaat yang ada di sekitar itu merupakan tekhnologi bagi mereka, atau cara menciptakan api yang tidak lagi menggunakan percikan batu misalnya dengan menggunakan benda-benda lain dan cara yang baru yang bahkan mungkin orang modern belum tau. Itupun merupan tekhnologi bagi mereka. itu menurut saya.

      Hapus
    2. sekedar menambahkan komentar k" rifa. ada namanya media tradisional yang bisa membantu meraka dalam pekerjaan mereka misalnya alat2 berburu yang terbuat dari kayu dan atau tulang-tulang, kemudian cara berkomunikasi mere antara satu sama lain kala musuh menyerang. itu semua juga bisa dibilang teknologi meskpun tampak terlalu tradisional. intiknya kan alat yang mereka gunakan.
      hehehe.. sekedar tamba..
      k" rifa kunjungi juga punya saya.
      http://jeckomunikasi.blogspot.com

      Hapus
  2. saya setuju tentang bagaimana sebuah teknologi dimanfaatkan, walaupun setiap teknologi mempunyai tujuan baik sebagai alasannya diciptakan, namun pemanfaatan sebuah teknologi terlepas dari apa yang diharapkan dari pembuatnya, namun dari penggunanya, karena teknologi hanya sebuah benda atau objek tanpa hasrat yang hanya melakukan apapun yang diinginkan penggunanya semaksimal kapasitas yang dimiliki, apapun tujuannya, baik maupun buruk

    BalasHapus
  3. yuhu... yg penting dapat memebrikan manfaat dan memberikan dampak 'PROBLEM SOLVING' maka itulah teknology.. .

    over all,,, tulisannya menarik, tinggal ditambah lagi kajiannya yg lebih kritis,,, misalkan.. dengan disinggungnya indonseia sebagai konsumer terbesar, barangkali bisa diberikan tmbahan singkat sj ttg kejanggalan inflasi dan defisit anggaran, dll... karena tulisan anda mnyinggung sektor ekonomi dlm kaitannya dgn teknologi dan buahnya.

    TQ

    BalasHapus