Bukan hal yang tabuh lagi jika kita membicarakan tekhnologi dan perkembangannya dewasa ini. Apalagi bila kita menghubungkannya dengan ketergantungan oleh masyarakat. Sudah sangat banyak artikel, buku, ataupun sekedar coretan-coretan digital yang membahas tentang masalah ini. Tidak di pungkiri lagi bahwa masalah ini telah menjadi masalah global. Semua media cetak, Tv, Radio, dll membicarakan dan mencoba mencari jalan keluar mengenai ketergantungan masyarakat terhadap tekhnologi. Namun timbul pertanyaan kemudian "Apakah masyarakat yang tergantung dan di ubah oleh tekhnologi?" atau sebaliknya "Apakah tekhnologi yang ketergantungan dan di ubah oleh masyarakat?" inilah yang akan coba saya bahas pada tulisan ini.
Sebelum kita mampu menjawab pertanyaan tadi, kita coba menganalisa. Tekhnologi ada tergantung pada kebutuhan masyarakat, Masyarakat dengan adanya tekhnologi menjadi ketergantungan. Inilah yang di manfaatkan oleh perusahaan-perusahaan yang menciptakan tekhnologi. Dengan teknologi saat ini yang semakin canggih perusahaan semakin
kompetitif dalam menciptakan suatu produk atau layanan kepada
masyarakat. Perusahaan menggunakan teknologi dengan efisien namun
berkualitas serta membuat produk atau jasa yang semakin dapat menarik
minat konsumen untuk membeli dan menggunakan produk atau jasa tersebut.
Perusahaan teknologi atau elektronik menjadi salah satu perusahaan
yang menawarkan berbagai macam produk yang diminati konsumen. Dengan
teknologi yang berkembang sangat pesat, setiap perusahaan semakin
bersaing untuk mendapatkan konsumen. Perusahaan-perusahaan tersebut
menciptakan produk sejenis, namun memberikan nuansa teknologi yang
diandalkan dalam setiap produk yang diciptakan.
Dikarenakan tuntutan zaman maka masyarakat saat ini ingin agar segala sesuatunyaharus dilakukan dengan cepat atau instan. Perubahan perilaku seperti inilah yang merupakan salah satu dampak dari teknologiitu sendiri. Sebenarnya perilaku yang ditimbulkan oleh dampak dari teknnologi sendiri harusdibarengi dengan pengetahuan masyarakat tentang teknologi itu sendiri di samping itu jugaharus mempersiapkan mental mereka agar jika terjadi sesuatu dengan teknologi tersebutmaka mereka sudah tahu bagaimana cara mengatasinya dan mengerti bagaimana solusi mengatasi hal tersebut.
Dalam urusan ini tentunya masyarakat harus dilibatkan secara proaktif agar hal-halyang telah disebutkan di atas bisa diantisipasi dengan baik dan mudah. Hal ini tentunya menjadi tanggung jawab bersama baik itu produsen sebagai pembikin teknologi, maupun pihak-pihak lain seperti distributor sebagai penyalur dari teknologi itu sendiri.
Adanya sinergi yang tercipta antara produsen dan distributor serta partispasi aktif oleh masyarakat sendiri merupakan harapan dari produsen sebagai pembikin teknologi sehingga tujuan dari teknologi untuk mempermudah manusia dalam melaksanakan segala aktifitasnya bukan hanya menjadi angan saja akan tetapi juga merupakan sebuah langkah yang konkrit sehingga satu sama lain saling diuntungkan (mutualisme) dengan adanya sinergi yang konkrit dan riil.
Masyarakat Indonesia sebagai salah satu konsumen terbesar di dunia
tentu menjadi pasar yang sempurna untuk para produsen menjual produknya
ke Negara ini. Penggunaan gadget serta barang-barang elektronik lainnya
menjadi pasar yang menggiurkan bagi produsen. Bisa dikatakan masyarakat
saat ini sangat ketergantungan dengan teknologi.
Hampir setiap orang
saat ini setidaknya memiliki satu ponsel. Masyarakat semakin kecanduan teknologi karena mereka selalu tertarik
dengan teknologi yang semakin berkembang setiap waktu. Membantu
masyarakat untuk lebih mudah menjelah dunia maya serta menambah koneksi
pertemanan dengan menggunakan situs jejaring sosial. Setiap saat
masyarakat selalu memegang dan mengutak-atik gadget mereka baik ketika
bangun tidur hingga saat sebelum tidur.
Jadi kesimpulannya Masyarakat dan Tekhnologi saling ketergantungan satusama lain. Penciptaan teknologi ini tentu saja didasari oleh kebutuhan
manusia atau dalam hal ini lebih tepat saya sebut masyarakat. Arnold Pacey (The Culture of
Technology ) menganggap teknologi adalah bebas nilai (value-free) atau sarat nilai
(value- load) dan menunjukkan
bahwa perkembangan dan penggunaan teknologi sendiri dikondisikan oleh banyak factor
yakni factor politik dan budaya serta faktor
ekonomi dan ilmiah yang terjadi dalam masyarakat.
Pertanyaannya kemudian "Apakah tekhnologi itu netral?"
Saya sangat yakin bahwa semua pencipta tekhnologi memiliki tujuan mulia dan berharap ciptaannya dapat berguna dan membantu masyarakat. Namun kembali ke individu masing-masing bagaimana kita mampu mempertanggung jawabkan dan menggunakan tekhnologi yang ada untuk mencapai tujuan ciptaannya yang sebenarnya. Bukan malah di salah gunakan untuk merugikan dan merusak diri, masyarakat lain, hingga generasi berikut yang berhak memiliki masadepan cerah dengan bantuan tekhnologi yang benar. Jadi tugas kita adalah bagaimana mengembalikan hakikat tekhnologi yang sebenarnya "TEKHNOLOGI dari, oleh, dan untuk MMASYARAKAT".